Bahan Produk Perawatan Rambut Yang Beresiko Pada Kesehatan

Dunia Kepo - Bahan Produk Perawatan Rambut Yang Beresiko Pada Kesehatan, Selainnya kulit, rambut menjadi satu diantara anggota badan yang memerlukan perawatan khusus. Karena, mempunyai rambut yang sehat dan cantik pasti dapat tingkatkan keyakinan diri. Sekarang ini, makin bertambah produk perawatan rambut yang ada di pasar, dimulai dari shampo, conditioner, creambath, tonik, dan ada banyak kembali. Tetapi, saat sebelum putuskan produk perawatan rambut mana yang hendak kamu pakai, kamu harus membaca cap produk perawatan rambut.


Dunia Kepo

Bahan Produk Perawatan Rambut Yang Beresiko Pada Kesehatan


Kenapa kamu harus melatih ini? Itu karena banyak produk perawatan rambut yang diformulasi berbahan kimia beresiko dengan jumlah besar. Yang tambah jelek kembali, tingkat toksisitasnya tidak terbatas pada kesehatan rambut, tapi juga kesehatan keseluruhnya badan, bahkan juga sampai memberikan ancaman jiwa.


Nach, untuk kesehatan badan dan rambut, pastikanlah kamu menghindar produk perawatan rambut yang memiliki kandungan beberapa bahan di bawah ini.


Sulfat


Diterangkan dalam situs Wisconsin Department of Health Serviss, sulfat ialah surfaktan yang dipakai untuk bersihkan kotoran dan sebum berlebihan di kulit kepala. Ini dipakai untuk membikin shampo berbuih. Surfaktan, seperti SLS (sodium lauryl sulfate), SLES (sodium laureth sulfate), dan ammonium lauryl sulfate, semua memiliki sifat menghancurkan.


Surfaktan ini bisa mengakibatkan reaksi alergi di kulit kepala, bahkan juga membuat rambut jadi keriting. Disamping itu, bahan kimia ini dapat mengusik hormon jika dipakai untuk waktu lama. Sulfat beresiko untuk lingkungan dan spesies air.


Baca Juga : 


Toluena


Diterangkan dalam situs National Toxicology Program U.S Department of Health and Human Serviss, toluena ialah pelarut petrokimia yang dipakai di mayoritas bahan warna rambut. Bahan ini beresiko menghalangi mekanisme kebal, bahkan juga mengakibatkan cacat lahir.


Karena argumen itu, wanita hamil harus menghindari diri dari bahan warna rambut. Toluena dapat mempunyai dampak bikin rugi pada mekanisme saraf pusat. Dalam produk perawatan, toluena kerap dikasih cap sebagai benzena, fenilmetana, toluol, dan metilbenzena . Maka, hati-hatilah pada seluruh bahan itu.


Paraben


Diterangkan dalam situs Food and Drug Administration (FDA), paraben ialah bahan pengawet yang umumnya dipertambah ke produk perawatan untuk tingkatkan usia taruh. Paraben berperan menahan bakteri tumbuh di shampo.


Paraben dijumpai mengikuti peranan hormon estrogen, yakni hormon wanita yang bertanggungjawab atas peranan reproduksi. Paraben dapat tingkatkan resiko kanker payudara. Pada cap formasi, paraben kerap dicatat sebagai butil, propil, dan etil paraben.


Ftalat


Ftalat dipertambah ke produk perawatan rambut untuk tingkatkan daya tebar produk, berdasarkan keterangan Centers for Disease Kontrol and Prevention (CDC). Ftalat dipakai untuk membikin minyak wangi melekat di kulit kepala dan rambut.


Sayang, ftalat ialah pengganggu endokrin, yang maknanya bisa mengakibatkan pubertas awal pada anak wanita dan kurangi jumlah sperma pada lelaki. Tidak cuma untuk manusia, bahan ini juga beresiko untuk lingkungan.


Formaldehida


Merencanakan lakukan perawatan keratin untuk memperoleh rambut yang lembut? Nanti dulu! Diterangkan dalam National Cancer Institute, perawatan ini kerap memakai bahan yang disebutkan formaldehida atau pelepas formaldehida yang memiliki sifat karsinogenik.


Umumnya, formaldehida dipertambah sebagai pengawet dalam perawatan ini. Bronopol, imidazolidinyl urea, DMDM hydantoin, quaternium-15, dan diazolidinyl urea, semua ialah pelepas formaldehida. Beberapa bahan ini dijumpai bisa diserap oleh kulit.


Periksa kembali, yok, apa produk perawatan rambut yang kamu pakai masih memiliki kandungan bahan itu? Bila ya, sebaiknya kamu meninggalkan produk itu dan berpindah ke produk yang lain lebih ramah lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenali Bahan Berbahaya Di Dalam Lipstik

Safe Seks Tidak Jamin Dari Resiko Penyakit Menular Seksual